Awareness Christianity

Inside Out Christian Living

Archive for the tag “renungan”

Menyongsong Perubahan

Tak terasa tahun 2008 akan segera berakhir dan kita akan memasuki tahun 2009. Banyak orang merayakan tutup tahun dan awal tahun dengan cara yang bermacam-macam. Ada yang merayakannya dengan pesta, berkumpul dengan teman atau saudara ataupun pergi ke tempat-tempat tertentu.

Sebagai orang percaya, ada hal penting yang harus kita lakukan. Kita harus memahami apa yang Tuhan akan lakukan di tahun depan. Karena Tuhanlah yang menentukan saat dan waktu. Dengan seiring dengan berubahnya waktu, maka Tuhan akan menyatakan rencanaNya.  (Daniel 2:21).” Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;

Maka sebagai umat Allah kita harus memahami akan apa yang Tuhan akan lakukan dengan perubahan saat dan waktu tersebut. Dalam bangsa Israel, terdapat satu suku yang memiliki kemampuan tersebut, yaitu bani Isakhar (1 Taw 12:32) ” . Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel:”

Seiring dengan hal ini Tuhan Yesus memperingatkan kita agar kita memahami tanda-tanda zaman. jangan sampai kita tidak memahami apa yang sedang Tuhan kerjakan dan kita tidak mengetahui saat Tuhan akan melawat kita. ” dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.” (Mat 16:3).

Apakah yang akan Tuhan lakukan dalam tahun 2009? Secara pribadi, saya percaya bahwa tahun 2009 adalah sebuah tahun perubahan. Pesan Tuhan untuk tahun 2009 bagi kita adalah “Bersiaplah karena angin perubahan akan berhembus.” Seiring dengan perubahan tersebut juga akan terjadi banyak kekacauan, masalah dan tantangan. Tapi kita diharapkan jangan kuatir dan takut, namun tetap memiliki pengharapan dalam iman kepada Tuhan yang memegang kendali atas jalannya sejarah.

Persiapan yang harus kita lakukan:

1. Perkuat akar-akar rohani saudara. Termasuk di dalamnya adalah pemahaman dan pengenalan akan Allah melalui FirmanNya. Kenalilah jalan-jalan Tuhan.

2. Masuk dalam keintiman yang lebih lagi dengan Tuhan. Luangkan waktu untuk berhubungan dengan Tuhan lewat doa, pujian dan meditasi. Karena Tuhan akan menyingkapkan hatinya kepada mereka yang bergaul karib dengannya (Mazmur 25:14) “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.”

3. Janganlah kuatir dengan apa yang terjadi. Belajarlah melihat dengan mata iman. Sebuah perubahan kadang-kadang adalah sebuah proses yang tidak mengenakkan. Tapi semuanya itu akan mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Tuhan dan akan menggenapkan rencana Allah dalam kehidupan kita.

Akhir kata, saya secara pribadi mengucapkan SELAMAT HARI NATAL 2008 dan SELAMAT TAHUN BARU 2009. Selamat berkarya dalam kegerakan Tuhan.

Salam kegerakan!!!

Sembah dan Puji Dia

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

(Matius 2:11)

Injil Matius adalah Injil tentang Raja. “Kami datang untuk menyembahNya” kata orang Majus, dan dengan perkataan ini mereka menyatakan siapakah  Yesus dan apa yang menjadi hakNya.

Karena Penyembahan adalah segalanya. Semakin kita menyembahNya, maka semakin banyak lagi alasan yang akan Allah berikan kepada kita untuk menyembahNya.

Sebelum kita berdoa marilah kita menyembah;  dalam pemberitaan Firman marilah kita menyembah; dalam segala sesuatu angkatlah hati yang penuh pengagungan kepadaNya.

Inilah pekerjaan gereja di muka bumi pada saat ini, untuk menegakkan penyembahan kepada Allah. Kalau kita tidak melakukannya maka Allah tidak akan memiliki penyembahan di dunia sekarang ini. Tentu saja kita jangan mengabaikan pelayanan yang lain, tapi marilah kita memberikan prioritas pertama kepada penyembahan.

Orang Majus membuka petti harta mereka kepadaNya, bagaimana mungkin kita menahan sesuatu dari Tuhan? Kita harus mempersembahkan kemenyan bukan parfum. Kemenyan adalah sesuatu yang terbakar sepenuhnya di atas mezbah sebelum ia mengeluarkan bau harum. Inilah penyembahan yang sejati dan inilah saatnya di mana Bapa mencari penyembah-penyembah yang sejati

Master’s Satisfaction

Demikianlah juga kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata :”Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Lukas 17:10)

 

Dua jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh hamba-hamba di pasal di atas adalah “membajak” dan “menggembalakan ternak”, dua-duanya adalah pekerjaan yang penting. Walau demikian ketika hamba tersebut pulang dari pekerjaannya, Yesus mengingatkan kita bahwa hamba tersebut diharapkan untuk menyediakan apa yang menjadi kepuasaan/kesukaan Tuannya sebelum ia duduk dan menikmati makanannya.

Ketika kita kembali dari usaha kita di ladang, entahkah itu memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya ataupun memberi makanan kepada kawanan domba Allah, kita cenderung untuk memikirkan betapa banyak pekerjaan yang telah kita lakukan! Tetapi Tuhan akan berkata kepada kita: “Ikatlah pinggangmu dan layanilah Aku”.

Tentu saja kita sendiri harus makan dan minum, tetapi hal itu tidak akan kita lakukan sampai rasa laparNya dan rasa hausNya dipuaskan. Kita juga akan memperoleh kenikmatan, tapi hal itu akan terjadi setelah SukacitaNya penuh.

Marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri: “Apakah pelayanan yang kita lakukan adalah untuk kepuasaan diri kita sendiri atau untuk kepuasaanNya?”

(Adapted from “Table on The Wilderness”)

MENJAGA PERKENAN TUHAN

Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

(Ibrani 12:15)

 

Perkenan Tuhan adalah sama seperti burung liar yang berusaha hendak Anda masukkan ke dalam sebuah ruangan. Cobalah sedapat mungkin, maka Anda akan mendapati bahwa Anda tidak akan dapat memaksa burung tersebut untuk terbang masuk ke dalam ruangan itu. Burung itu harus masuk dengan kemauannya sendiri dan jika hal itu sudah terjadi, maka Anda harus waspada dan berjaga-jaga jangan sampai ia terbang keluar kembali! Anda tidak dapat memaksanya masuk namun Anda dapat dengan mudah menyebabkannya pergi. Hanya dibutuhkan keteledoran kecil dari pihak Anda dan ia akan pergi.

Dalam memberkati kita, Allahlah yang mengambil inisiatif; tidak ada usaha yang dibutuhkan dari pihak kita. Tapi saat berkatNya telah sepenuhnya dicurahkan, hanya dibutuhkan sedikit ketidakpedulian kita yang dapat menyebabkan kita kehilangan berkat tersebut. 

Perkenan ilahi kita temukan di mana saudara-saudara seiman hidup dengan harmonis, di mana tidak ada ketidakselarasan di dalamnya. Apakah Anda menyadari betapa seriusnya memiliki sesuatu yang berbeda/bertentangan dengan saudara seiman, bahkan kalaupun hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang nampaknya benar untuk dipertahankan (dibuktikan). Oleh karena itu perhatikanlah ucapanmu terhadap saudara seiman. Jangan sampai hal itu mengusir perkenan Tuhan dan akhirnya engkau menyadari bahwa burung tersebut telah pergi!

(Disadur dari “Table on The Wilderness”)

KUASA NAMA YESUS

Dalam nama Yesus Kristus dari Nazareth, berjalanlah (Kis 3:6)

Perhatikan kata-kata dari Petrus kepada orang yang lumpuh di gerbang Bait Allah: Dalam Nama. Jelaslah bahwa tidak ada nama yang membawa hasil yang begitu dahsyat seperti nama Yesus.

Biarlah saya memberikan sebuah ilustrasi sederhana. beberapa waktu yang lalu seorang teman sekerja mengirim surat lewat seseorang untuk memohon sejumlah uang. saya membaca surat tersebut. Kemudian saya menyiapkan apa yang dia minta dan memberikan uang tersebut kepada pembawa pesan.

Apakah saya melakukan hal yang benar? Tentu saja! Surat tersebut memakai tanda tangan dan nama teman saya, dan bagi saya hal tersebut sudahlah cukup. Apakah saya harus menanyakan nama, umur, pekerjaan, daerah asal dari si pembawa pesan. Dan apakah kemudian saya akan mengusirnya pergi karena keberatan dengan siapa dirinya? Tentu saja tidak! Karena dia datang dalam nama teman saya dan saya menghormati nama itu.

Allah memandang pada PutraNYa dalam kemuliaan, bukan kepada kita yang ada di bumi. Dan Ia memuliakan Nama PutraNya itu. Segala sesuatu yang terjadi pada hari itu merupakan hasil pengaruh dari nama Yesus dalam situasi itu. Satu-satunya hal yang membedakan hamba-hambaNya dari orang lain adalah bahwa mereka diijinkan untuk menggunakan Nama itu!

(diterjemahkan dari “Table on The Wilderness, Daily Meditations from the Ministry of Watchman Nee , by Angus I. Kinear)

Navigasi Pos